Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda Connect with Facebook
Beberapa anak mengalami pubertas sedikit lebih cepat dari yang diharapkan. Masa awal pubertas rata-rata terjadi saat berusia 9 tahun. Jika sudah terjadi sebelum waktu tersebut, bisa dikatakan anak mengalami pubertas dini. Para peneliti menemukan bahwa sekitar 27 persen penyebabnya adalah karena gen.
Baru-baru ini, penelitian yang dimuat yang dimuat New England Journal of Medicine menemukan gen tertentu yang mempengaruhi pubertas. Peneliti merekrut 40 orang dari 15 keluarga yang memiliki kasus pubertas dini. Gen dari setiap peserta dibandingkan lalu ditemukan lah gen tertentu yang mempengaruhi pubertas, yaitu gen MKRN3.
Gen ini diturunkan melalui ayah. Peneliti menemukan bahwa ketika MKRN3 mengalami 4 mutasi, terjadilah pubertas dini. Jadi ada 4 buah mutasi yang bertanggung jawab atas aktifnya hormon reproduksi yang terlalu cepat. Temuan ini dapat membantu ilmuwan memahami pengaruh pubertas dini terhadap masalah kesehatan keluarga.
Penelitian sebelumnya yang yang diterbitkan Journal of Clinical Endokrinologi and Metabolism menyimpulkan bahwa gadis yang mengalami pubertas sebelum berusia 12 tahun lebih besar 23 persen risikonya mengidap penyakit kardiovaskular. Dia juga lebih berisiko 28 persen meninggal akibat serangan jantung atau stroke.
Sedangkan seperti dilansir Counsel and Heal, Senin (10/6/2013), penelitian lain yang dimuat jurnal Pediatrics menemukan bahwa anak laki-laki saat ini sudah puber 2 tahun lebih cepat daripada anak laki-laki 10 tahun yang lalu. Hal ini dicurigai menjadi biang keladi meningkatnya kasus obesitas pada anak.
(pah/vit)
10 Jun, 2013
-
Source: http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656114/s/2d100fec/l/0Lhealth0Bdetik0N0Cread0C20A130C0A60C10A0C0A935540C2268570A0C130A10Canak0Eyang0Epuber0Eterlalu0Ecepat0Epenyebabnya0Ebisa0Ekarena0Eketurunan/story01.htm
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
