Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda Connect with Facebook
"Melakukan stimulasi puting dapat mengeluarkan banyak hormon oksitosin. Hormon ini dapat merangsang otak sehingga rahim akan terkontraksi," ujar dr Ivan Sini, MD, FRANZCOG, GDRM, SpOG, dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dalam acara media workshop yang diadakan di Auditorium RSU Bunda, Jl Teuku Cik Ditiro, Jakarta, dan ditulis pada Kamis (13/6/2013).
Stimulasi ini merupakan teknik yang dapat mendorong terjadinya sebuah kontraksi awal dengan cara melakukan gerakan melingkar, melakukan gosokan, atau pijatan yang lembut pada daerah di sekitar puting.
Meskipun begitu, tidak disarankan untuk menstimulasi puting terus-menerus. Jika dalam 20 menit tidak terjadi kontraksi sebaiknya dihentikan dan dilanjutkan kembali pada esok harinya.
Cara melakukan stimulasi puting ini hampir sama seperti saat ibu akan menyusui bayinya, yaitu dengan cara melakukan pijatan pada seluruh bagian gelap di sekeliling puting atau aerola, jadi tidak hanya memutar putingnya. Posisikan telapak tangan di bagian atas aerola kemudian lakukan gerakan yang melingkar bersamaan dengan memberi tekanan yang cukup lembut.
Setelah puting terasa terangsang, lanjutkan selama sekitar 1 menit kemudian diamkan selama sekitar 2 - 4 menit. Setelah itu, lakukan prosedur yang sama pada puting di sisi lainnya. Selanjutnya, kembali ke puting sisi awal dan ulangi, seperti dilansir Birth.
(vit/vit)
13 Jun, 2013
-
Source: http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656114/s/2d36e852/l/0Lhealth0Bdetik0N0Cread0C20A130C0A60C130C0A90A0A430C22720A420C12990Cdokter0Estimulasi0Eputing0Esaat0Ehamil0Etua0Ebisa0Elancarkan0Epersalinan/story01.htm
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
