Kena Perdarahan, Pembuluh Darah Otak Bayi Ditambal Pakai Lem

Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda Connect with Facebook

Jakarta, Seorang bayi berumur 3 minggu terserang penyakit langka yang mematikan, yaitu aneurisma atau pelebaran pembuluh darah otak. Dengan alat seadanya, tim dokter rumah sakit University of Kansas berupaya menghentikan perdarahan, termasuk dengan lem superglue.

Bayi bernama Ashlyn Julian tersebut lahir tanpa komplikasi pada tanggal 16 Mei 2013 lalu. Beberapa minggu setelah pulang, dia sering muntah-muntah. Orang tuanya segera memeriksakan dan terkejut, hasil scan otak menunjukkan ada aneurisma sebesar buah zaitun di otaknya.

Aneurisma otak pada bayi sangat jarang ditemui karena biasanya baru muncul setelah bertahun-tahun. Hingga saat ini, para dokter tidak tahu persis mengapa ini bisa terjadi pada Ashlyn. Begitu langkanya sampai-sampai tak ada peralatan yang tersedia, jadi dokter harus menggunakan peralatan untuk orang dewasa dengan ukuran paling kecil.

Dipimpin oleh ahli bedah saraf anak, Koji Ebersole, operasi pembedahan otak dilakukan setelah Ashlyn mengalami perdarahan traumatis yang kedua kalinya. Dokter dari beberapa rumah sakit lain juga ikut bergabung dalam tim operasi.

Pertama-tama, dokter bedah memasukkan kateter kecil ke dalam pembuluh darah lewat pinggul kanan Ashlyn. Dari sana, Ebersole menavigasikan kateter melalui pembuluh darah agar naik ke leher. Kepala Ashlyn dipantau menggunakan mesin pencitraan otak dari 2 sudut. Kateter kemudian naik lagi ke bagian otak.

Setelah ditemukan adanya perdarahan dan pelebaran pembuluh darah, Ebersole memberikan lem superglue pada pembuluh darah yang bocor. Dalam hitungan detik, lem tersebut mengering dan menambal kebocoran pembuluh darah. Operasi ini memakan waktu kurang dari 45 menit setelah kateter dimasukkan.

Para dokter percaya, operasi penyelamatan Ashlyn ini sangat jarang yang berhasil. Diperkirakan tidak sampai ada 20 prosedur serupa yang telah didokumentasikan dalam literatur medis. Namun untuk penggunaan lem superglue, mungkin ini adalah yang pertama kalinya dilakukan untuk mengobati aneurisma otak bayi.

"Pengobatan yang paling umum untuk aneurisma otak adalah membuka tengkorak pasien dan mengoperasi aneurisma. Tapi karena Ashlyn begitu muda, kehilangan darah yang terjadi dalam operasi terbuka akan menempatkan dirinya pada resiko besar. Sebaliknya, saya yakin bisa mengobati pendarahan dari dalam," kata Ebersole seperti dilansir The Kansas City Star, Senin (10/6/2013).

Dalam waktu 2 hari setelah menjalani operasi, Ashlyn akhirnya benar-benar pulih, namun masih harus dirawat di rumah sakit. Selama 6 bulan ke depan, dokter akan memantau perkembangan kondisinya. Tapi Ebersole yakin dia tidak akan mengalami masalah lagi akibat aneurisma di otak.

Jill Chadwick, juru bicara University of Kansas Medical Center, mengatakan bahwa prosedur yang dilakukan Ebersole amat langka. Bahkan mungkin dia tak akan pernah bisa melakukannya lagi. Oleh karena itu, keberhasilan operasi ini akan dituliskan dalam jurnal untuk komunitas medis.

"Ini adalah senyawa yang sama seperti lem-lem super yang Anda temukan di toko. Saya pikir dia (Ashlyn) akan memiliki kehidupan yang normal," kata Ebersole.

(pah/vta)

10 Jun, 2013


-
Source: http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656114/s/2d10bf7b/l/0Lhealth0Bdetik0N0Cread0C20A130C0A60C10A0C1153550C22687460C7630Ckena0Eperdarahan0Epembuluh0Edarah0Eotak0Ebayi0Editambal0Epakai0Elem/story01.htm
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com